Rabu, 19 Oktober 2016

PASANGANMU adalah PAKAIANMU

Keluarga : " PASANGANMU adalah PAKAIANMU ”

Pakaian adalah salah satu kebutuhan primer seorang manusia. Allah ta’ala dalam sebuah firman-Nya mengibaratkan suami sebagai pakaian bagi istri dan istri adalah pakaian bagi suami.
“هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ”
Artinya: “Istri-istri adalah pakaian untuk kalian. Demikian pula kalian merupakan pakaian untuk mereka”. QS. Al-Baqarah (2): 187.
Tentu ini adalah metafor yang sangat indah dan dalam maknanya. Berikut sedikit penjabarannya:
  1. Pakaian berfungsi sebagai penutup aurat [QS. Al-A’raf (7): 26].
Begitu pula pasangan kita berfungsi untuk menutup aurat dan aib kita. Suami dan istri harus saling menutupi aib masing-masing. Sehebat apapun seseorang, ketika sudah berumah tangga maka kekurangan dan kelemahannya akan sangat diketahui oleh pasangannya. Di sinilah seorang suami harus menutupi aib istrinya dan seorang istri juga harus menutupi aib suaminya. Bukan sebaliknya, justru suami atau istri malah menjadi corong informasi yang menyebabkan aib istri atau suami diketahui oleh tetangganya, teman kerjanya, teman arisannya atau rekan bisnisnya. Begitu pula problematika rumah tangga, tidak perlu dibeberkan kepada orang lain. Kecuali manakala tidak mampu menyelesaikannya, maka meminta bantuan pihak ketiga yang terpercaya.
Lazimnya antara manusia dan pakaiannya tidak ada pemisah, begitu juga suami istri hubungan satu sama lain harus erat dan tidak ada orang asing yang ikut campur dalam urusannya.
  1. Pakaian berfungsi sebagai pelindung tubuh [QS. An-Nahl (16): 81].
Sebagaimana pakaian melindungi manusia dari panas dan dingin, istri merupakan pelindung bagi suaminya dari perbuatan zina, begitu pula sebaliknya. Maka hak hubungan biologis ini harus ditunaikan dengan baik oleh masing-masing pasangan.
  1. Pakaian berfungsi sebagai penghias tubuh [QS. Al-A’raf (7): 31].
Dengan pakaian penampilan seorang insan akan semakin terlihat indah. Perhiasan adalah sesuatu yang indah dan berharga. Dengan memiliki dan atau memandang perhiasan mendatangkan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaan. Suami adalah perhiasan bagi istrinya dan istri adalah perhiasan bagi suami. Suami indah dilihat istri dan juga sebaliknya. Suami merasa berharga bagi istrinya, dan pada saat yang sama suami menghargai istrinya. Demikian pula sebaliknya.
Suami merasa senang, gembira, puas, bahagia dan nikmat terhadap istrinya. Dari sikap, perilaku, kata-kata, ekspresi, penampilan dan pelayanan istrinya ketika berhubungan dengannya dalam segala aktivitas sehari-hari. Pada saat yang sama suami juga harus membuat istrinya merasa senang, gembira, puas, bahagia dan nikmat terhadap dirinya. Dari sikap, perilaku, kata-kata, ekspresi, penampilan dan pelayanannya dalam setiap kesempatan dan aktivitas rumah tangga (bukan hanya ketika membutuhkannya saja dan bukan hanya ketika di atas ranjang saja). Demikian juga sebaliknya, istri merasakan hal yang sama terhadap suaminya dan berbuat hal yang sama kepada suaminya.
  1. Pakaian menyesuaikan cuaca
Biasanya seseorang menggunakan pakaian sesuai dengan musim atau udara yang ia rasakan. Ketika hawa panas manusia akan memakai baju yang agak tipis. Tapi kalau udara dingin, mereka akan menggunakan pakaian yang tebal. Begitu juga dengan hubungan suami istri, ketika suami dalam keadaan marah maka istri harus menghadapinya dengan lemah lembut. Dan ketika istri dalam keadaan capek maka suami harus mengobati rasa capeknya.
  1. Pakaian adalah penghangat tubuh
Sebagaimana pakaian dapat menghangatkan tubuh manusia, maka suami harus bisa memberi kehangatan pada keluarganya dan menjauhkan diri dari sifat dingin dan acuh tak acuh.
Suami adalah sumber ketentraman bagi istrinya. Istri juga adalah sumber ketentraman bagi suaminya. Masing-masing merasa tentram dengan adanya pasangan dan dari pasangannya. Serta masing-masing berusaha membuat tentram pasangannya.

Oleh: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
Sumber : tunasilmu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar