BERBUAT BAIK KEPADA ORANG-ORANG LEMAH
Oleh
Dr Fadhl Ilahi
Termasuk di antara kunci-kunci rizki adalah berbuat baik kepada
orang-orang miskin. Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjelaskan bahwa para hamba itu ditolong dan diberi rizki disebabkan
oleh orang-orang yang lemah di antara mereka.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Mush’ab bin Sa’d Radhiyallahu anhu
ia berkata, ‘Bahwasanya Sa’d Radhiyallahu anhu merasa dirinya memiliki
kelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ؟
“Bukankah kalian ditolong [1] dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah di antara kalian?” [2]
Karena itu, siapa yang ingin ditolong Allah dan diberi rizki olehNya
maka hendaknya ia memuliakan orang-orang lemah dan berbuat baik kepada
mereka.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia juga menjelaskan
bahwa keridhaannya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat diperoleh dengan
berbuat baik kepada orang-orang miskin.
Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Hibban dan
Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia
berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda.
اِبْغُوْنِيْ فِي ضُعَفَائِكُمْ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَ تُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ
“Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian.
Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab
orang-orang lemah di antara kalian” [3]
Menjelaskan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas Al-Mulla
Ali Al-Qari berkata, ‘Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada
orang-orang miskin di antara kalian. [4]
Dan barangsiapa berusaha mendapatkan keridhaan kekasih Yang Maha
Memberi rizki dan Maha Memiliki kekuatan dan keperkasaan, Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan berbuat baik kepada orang-orang
miskin, niscaya Tuhannya akan menolongnya dari para musuh serta akan
memberi rizki.
[Disalin dari kitab Mafatiihur Rizq fi Dhau’il Kitab was Sunnah,
Penulis DR Fadhl Ilahi, Edisi Indonesia Kunci-Kunci Rizki Menurut
Al-Qur’an dan As-Sunnah, Penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc. Penerbit
Darul Haq- Jakarta]
sumber : almanhaj.or.id
_______
Footnote
[1]. (Seperti) ditolong dari serangan musuh [Murqatul Mafatih, 9/84
[2]. Shahihul Bukhari (yang dicetak bersama Umdatul Qari), Kitab
Al-Jihad was Siyar, Bab Man Ista’ana Bidh Dhu’afa Wash Shalihin Fil
Harbi, no. 108, 14/179
[3]. Al-Musnad 5/198 (cet. Al-Maktab Al-Islami) ; Sunan Abi Daud Kitab
Al-Jihad, Bab Al-Intishar bi Radhalil Khail Wadh Dha’fah, no. 2591,
7/183 ; Jami’ut Tirmidzi, Ababul Jihad, Bab Ma Ja’a Fil Istiftah bi
Sha’alikil Muslimin, no. 1754, 5/291, dan redaksi ini adalah miliknya ;
Sunan An-Nasa’i, Kitab Al-Jihad, Al-Istinshar bidh Dha’if 6/45-46 ;
Al-Ihsan Fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, Kitab As-Siar, Bab Al-Khuruj wa
Kaifiyatul Jihad, Dikru Istihbabil Intishar bi Dhu’aafa’il Muslimin
‘inda Qiyamil Harbi ‘ala Saq, no. 4767, 11/85 ; Al-Mustadrak ‘alash
Shahihain, Kitab Al-Jihad, 2/106. Tentang hadits ini Imam At-Tirmidzi
berkata, Ini adalah hadits Hasan Shahih. (Jami’ut Tirmidzi, 5/292). Dan
dishahihkan oleh Imam Al-Hakim. (Lihat, Al-Mustadrak, 2/106). Disepakati
oleh Adz-Dzahabi (Lihat, At-Talkish, 2/106). Juga dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani. (Lihat Shahih Sunan Abu Daud, 2/492 ; Shahih Sunan
At-Tirmidzi, 2/140 ; Shahih Sunan An-Nasa’i 2/669 ; Silsilatul Ahadits
Ash-Shahihah, no. 779, 2/422
[4]. Lihat, Murqatul Mafatih, 9/84