PERBAIKAN KEADAAN UMAT
URGENSI DAN CARA MEWUJUDKANNYA
Oleh
Syaikh Shalih Fauzan
al-Fauzan hafizhahullah hafidzahullah
Sesungguhnya perbaikan
keadaan umat merupakan tujuan agung yang diinginkan dan dicari setiap orang,
akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah dengan apa perbaikan itu
direalisasikan?
Ada banyak sistem yang
telah ditempuh dan hasilnya pun berbeda-beda. Banyak orang berasumsi bahwa
faktor yang bisa mewujudkan perbaikan di tengah masyarakat itu adalah dengan
memberikan apa yang mereka kehendaki di dunia ini. Mereka menyebutnya sistem
demokrasi. Artinya, masyarakat dibiarkan dan diberi kebebasan untuk mengatur
diri mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Di tengah masyarakat
seperti ini, syariat Allâh Azza wa Jalla tidak dijadikan sebagai sumber hukum,
padahal Allâh Azza wa Jalla yang telah menciptakan mereka dan maha mengetahui
segala yang bisa mendatangkan kebaikan bagi mereka. Masing-masing berjalan
sesuai dengan keinginan dan kecenderungan mereka.
Realitanya, ini tidak
akan bisa mewujudkan perbaikan. Sebab, keinginan-keinginan dan hobi-hobi
masing-masing individu itu beragam dan berbeda-berbeda, sehingga akibat dari
membierikan kebebasan ini adalah munculnya berbagai kerusakan. Allâh Azza wa
Jalla berfirman:
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ
وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ
ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
Andaikata kebenaran itu
menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang
ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka (al-Quran
yang bisa menjadi) kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan
itu. [Al-Mukminûn/23:71]
Oleh karena itu, Allâh
Azza wa Jalla tidak menyerahkan urusan manusia kepada keinginan-keinginan dan
kemauan-kemauan mereka. Namun, untuk kebaikan manusia, Allâh Azza wa Jalla
telah menggariskan bagi mereka jalan untuk mereka pijaki dalam kehidupan
mereka. Jalan yang digariskan itu adalah ajaran yang dibawa para rasul yang
Allâh Azza wa Jalla utus dan ajaran dalam kitab-kitab suci-Nya yang Allâh Azza
wa Jalla turunkan.
Jadi, semua syariat yang
datang dari langit (syari’at samawiyah), jika diikuti dan diamalkan pada
masanya pasti akan mewujudkan perbaikan selama ajaran-ajaran itu tidak dinaskh
(dirubah), sampai akhirnya datang syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam . Syari’at yang Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa mengganti
semua ajaran-ajaran syariat sebelumnya dan memuat semua yang bisa mewujudkan
kemaslahatan umat manusia sampai hari Kiamat datang.
Tidak ada kebaikan yang
hakiki dan perbaikan yang pasti kecuali hanya dengan mengikuti syariat Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadikannya sebagai landasan
hukum. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ
فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Wahai orang-orang
beriman! Taatilah Allâh dan taatilah Rasul(-Nya) dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allâh (al-Qur`an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allâh dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.
[An-Nisa:4/59]
Allâh Azza wa Jalla
menyebutkan bahwa mengikuti ajaran syariat-Nya sebagai bentuk perbaikan
sedangkan penentangan terhadap syariat-Nya disebut sebagai tindakan
perusakan. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allâh) memperbaikinya [Al-A’raf/7:56]
Barangsiapa ingin
melakukan perbaikan di muka bumi, maka caranya adalah mengikut syariat Allâh
Azza wa Jalla , sebaliknya adalah melanggar ketentuan syariat-Nya berarti
melakukan pengerusakan.
Allâh Azza wa Jalla
telah memperbaiki keadaan permukaan bumi dengan mengutus para rasul dan
menurunkan kitab-kitab suci. Jika umat manusia mengikuti para rasul dan
melaksanakan kandungan Kitabullah, maka bumi mereka akan menjadi baik. Namun
jika mereka bersikap sebaliknya, berarti mereka telah melakukan kerusakan di
muka bumi, meskipun mereka mengklaim sedang melakukan perbaikan, sebagaimana
Allâh Azza wa Jalla berfirman tentang orang-orang munafik:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا
نَحْنُ مُصْلِحُونَ ﴿١١﴾ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا
يَشْعُرُونَ
Dan bila dikatakan
kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab,
“Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar. [Al-Baqarah/2:11-12].
Memperbaiki keadaan umat
dengan mematuhi syariat Allâh Azza wa Jalla menjadi jaminan keselamatan dari
kehancuran. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا
مُصْلِحُونَ
Dan Rabbmu sekali-kali
tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zhalim, sedang penduduknya
orang-orang yang berbuat kebaikan [Hûd/11:117]
Cara perbaikan di muka
bumi hanya akan terealisasi dengan menjadikan syariat Allâh Azza wa Jalla
sebagai sumber hukum, mendirikan shalat, memberikan zakat, menegakkan hukum
had, menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾ الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ
أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا
عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
Sesungguhnya Allâh pasti
menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allâh benar-benar Maha
Kuat lagi Maha Perkasa. . (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan. [Al-Hajj/22:40-41]
Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah bersabda:
لَحَدٌّ يُقَامُ فِي اْلأَرْضِ خَيْــرٌ لَهَا مِنْ أَنْ تُمْطِرَ
أَرْبَعِيْنَ صَبَاحًا
Satu hukum pidana yang
ditegakkan di muka bumi lebih baik daripada hujan yang turun selama 40 pagi [HR. An-Nasa’i, no. 4904; Ibnu Mâjah, no. 2538.
Lihat Shahîh al-Jâmi’, no. 3130]
Inilah bentuk perbaikan
terhadap bumi dan perbaikan bagi penduduk bumi, sementara perbuatan yang
berlawanan dengannya merupakan bentuk perusakan terhadap bumi dan orang-orang
yang ada di permukaannya. Meskipun, orang-orang mengklaim itu merupakan bentuk
pengembangan dan perbaikan bumi. Ini berarti termasuk penipuan public. Mereka
menamakan sesuatu dengan nama lawannya. Alangkah miripnya malam ini dengan
malam kemarin. Kaum munafik zaman ini sama dengan kaum munafik masa dahulu.
Mereka meneriakkan perbaikan, dan mengklaim bahwa perbaikan keadaan umat
Islam itu dengan mengikuti hukum-hukum orang kafir dan melumpuhkan ajaran
syariat Islam.
Akan tetapi, Allâh Azza
wa Jalla berfirman
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى
اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴿٣٢﴾ هُوَ
الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى
الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Mereka berkehendak
memadamkan cahaya (agama) Allâh dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allâh
tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang
kafir tidak menyukai. Dialah yang telah
mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar
untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak
menyukai. [At-Taubah/9:32-33].
Dan sebagaimana yang
dikatakan oleh Imam Darul Hijrah (Imam Madinah) yaitu Mâlik bin Anas
rahimahullah :
لَا يَصْلُحُ آخِرُ هَذِهِ اْلأُمَّةِ إِلَّا مَا أَصْلَحَ
أَوَّلَـــــهَا
Akhir umat ini tidak
menjadi baik kecuali dengan ajaran yang telah memperbaiki awalnya.
Sebelum syariat Islam
datang, umat manusia berada dalam kesesatan nyata. Allâh Azza wa Jalla
berfirman:
وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ
تَخَافُونَ أَنْ يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ
وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan ingatlah (hai para
muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi
(Makkah), kamu takut orang-orang (Makkah) akan menculik kamu, maka Allâh
memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan
pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu
bersyukur. [Al-Anfâl/8:26]
Mungkin akan ada orang
yang mengatakan, “Apakah kita akan mengabaikan dan membuang segala yang
dimiliki oleh orang-orang kafir?” Pertanyaan ini kita jawab, “Hal-hal
duniawi yang bermanfaat dari orang-orang kafir seperti produk-produk ciptaan
mereka, hasil-hasil industri, eksperimen-eksperiman mereka yang bermanfaat,
Allâh Azza wa Jalla memperbolehkan kita untuk mengambil dan memanfaatkannya
setelah kita membelinya dengan uang kita. Ini sebenarnya, Allâh ciptakan bagi
kita. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ
وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Katakanlah, “Siapakah
yang mengharamkan perhiasan dari Allâh yang telah dikeluarkan-Nya untuk para
hamba-Nya dan (siapakah pulalah yang mengharamkan) rezeki yang baik?
Katakanlah, “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.” Demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang Mengetahui. [Al-A’raf/7:32]
Yang terlarang ialah
mengadopsi undang-undang mereka yang bertentangan dengan agama dan akidah kita,
lalu kita menjauh dari ajaran syariat suci dan agama lurus yang telah Allâh
Azza wa Jalla berikan kepada kita, maka kita akan merugi dengan
sebenar-benarnya kerugian.
[Disalin dari majalah
As-Sunnah Edisi 04/Tahun XX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah
Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp.
0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647,
081575792961 Redaksi 08122589079 ] Almanhaj.Or.Id